Prodi Ilmu Hukum Adakan Kerjasama dengan BPIP dan Kampus-Kampus di Yogyakarta

Dosen Ilmu Hukum Faiq Tobroni, MH, dan Yulianta Saputra, S.H., M.H. mengikuti FGD yang Diadakan BPIP dan UNY

Dosen Ilmu Hukum Faiq Tobroni, MH, dan Yulianta Saputra, S.H., M.H. mengikuti FGD yang Diadakan BPIP dan UNY

Dosen Ilmu Hukum Faiq Tobroni, MH, dan Yulianta Saputra, S.H., M.H. mengikuti FGD yang Diadakan BPIP dan UNY

Dosen Ilmu Hukum Faiq Tobroni, MH, dan Yulianta Saputra, S.H., M.H. mengikuti FGD yang Diadakan BPIP dan UNY

Dosen Ilmu Hukum Faiq Tobroni, MH, dan Yulianta Saputra, S.H., M.H. mengikuti FGD yang Diadakan BPIP dan UNY
Persis pada 29 Maret 2022, bertempat di Crystal Lotus Hotel, Prodi Ilmu Hukum Adakan Kerja Sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kampus-Kampus di Jogja
seperti Perwakilan Prodi Ilmu Hukum UGM, UNY, UIN, UII, Kesbangpol, dan berbagai BEM di beberapa kampus tersebut terkait tema Pokok-Pokok Pikiran tentang Kriteria Radikalisme dan Upaya Penanggulangannya. Adapun Dosen Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menjadi perwakilan dalam acara ini, yakni Faiq Tobroni, M.H., dan Yulianta Saputra, S.H., M.H.
Acara yang dimulai pada Jam 09.00 WIB tersebut dimulai dengan pembukaan oleh pembawa upacara dari BPIP kemudian diikuti dengan menyanyikan lagi kebangsaan Indonesia Raya yang mana semua peserta diminta untuk berdiri dan turut menyanyikannya.
Pasca menyanyikan lagu, sambutan pertama oleh Wakil Rektor bidang umum dan keuangan UNY, Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd.yang menandaskan bahwasanya Ideologi sebuah negara adalah sesuatu yang krusial karena ia mampu menjadikan negara itu kuat dan tak mudah terpecah belah.
Usai dari Wakil Rektor UNY menyampaikan sambutan, kemudian sambutan berikutnya oleh Wakil Kepala BPIP, yakni Prof. Hariyono yang menyebutkan bahwasanya Pancasila itu merupakan Fondasi dan dasar dalam bernegara, jangan sampai ini diabaikan karena bisa membuat negara bubar.
Setelah usai Sambutan dari Wakil Kepala BPIP tersebut, sambutan berikutnya datang dari Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP, Yakni Kemas Akhmad Tajuddin, S.H., M.H yang menyampaikan bahwasanya tujuan diselenggarakan acara ini untuk mencari indikator tentang radikalisme, penyebabnya, dan penanggulangannya.
Acara selanjutnya Pemberian Ikon Pancasila Tahun 2021 kepada Prof Dr, Prof Drs Kuwat Triyono, selaku inventor alat deteksi cepat Covid-19(pendidik UGM, Penemu Gadjah Mada Electronic Nose (GeNose). Ikon selanjutnya diberikan kepada Yayasan Dinamika Edukasi Dasar, yang didirikan Romo Mangun Wijaya, ada 3 Unit, yakni TK, SD, SMP. Dalam acara kali ini diwakili Romo Basilius Edi.
Acara selanjutnya, yakni acara inti dipimpin oleh moderator Dr. Shely Cathrin, S., Fil., M., Phil. Dengan Para Narasumber seperti Kemas Ahmad Tajuddin, selaku Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP. Beliau menandaskan bahwasanya untuk mencegah radikalisme yakni dengan menanamkan lebih dalam materi pendidikan kewarganegaraan dengan menekan pentingnya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunngal Ika.
Narasumber kedua, yakni Bapak Prof. Mukhamad Murdiono, S.Pd, M.Pd., Ketua Senat di UNY mengaskan terkait variabel-variabel paham Radikalisme dan Intoleransi. Sedangkan Narasumber ketiga yakni Dosen Fakultas FIlsatat, Dr.Arqom Kuswanjono, yakni menyebutkan bahwasanya Orang masuk ajaran Radikalisme itu orang yang dimanfaatkan dan ini patut diwaspadai karena bibit terorisme.
Narasumber keempat Prof. Marzuki, M.Ag, Guru Besar FIS UNY. Dalam sesi kali ini beliau selaku pengembang Fakultas Ilmu Sosial dan anggota senat UNY, beliau menekankan bahaya radikalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta upaya pencegahannya. Beliau menandaskan bahwa Nilai-nilai Pancasila itu perlu ditumbuhkembangkan.
Berikutnya Narasumber terakhir, yakni Prof. Noorhaidi Hasan, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga menandaskan bahwasanya dalam radikalisme ada kombinasi factor social, ekonomi, dan agama lalu dari sini penting untuk memperkuat pendidikan kewarganegaran.
Setelah kelima narasumber menyampaikan materinya acara diikuti kemudian dengan sesi Tanya jawab.